AKADEMI SILAT SENI GERAK MAKRIFAT (ILMU KEBATINAN)

AKADEMI SILAT SENI GERAK MAKRIFAT


ILMU PERSILATAN DAN PERUBATAN (KEROHANIAN) WARISAN SYEIKH PENDITA MAHAGURU ADI PUTRA, SUNAN KALIJAGA DAN TOKKU PALOH

ILMU KEROHANIAN DALAM KATEGORI ILMU GHAIB ( SILAT BATIN SUNAN KALIJAGA@GERAK FAQIR) & ILMU SYAHADAH (SYAHADAT TOKKU PALOH@TITIK 9)

Sunday, December 11, 2011

LATIHAN ZIKIR DENGAN ASMA’ULHUSNA




Al-Asma’ul husna biasa juga digunakan sebagai kalimat zikir untuk mendekatkan diri pada Allah dengan menambahkan huruf nida’ (Yaa) pada masing masing Asma’. Misalnya Yaa..Rahman, Yaa..Rohiim, Yaa…Malik… dst. Perbanyaklah mengucapkan kalimat zikir dengan menyebut nama-Nya setiap- selesai solat, waktu pagi dan petang hari atau pada waktu malam hari.

Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 152 menyatakan bahwa ia akan selalu ingat pada orang yang selalu ingat pada-Nya.



Mengingat Allah dengan menyebut-nyebut nama-Nya adalah suatu kegiatan yang sangat dianjurkan dalam Al Qur’an. Namun sedikit sekali orang yang mau dan memiliki kesempatan untuk melakukannya. Kebanyakan orang menganggap duduk berdiam diri sambil berzikir menyebut nama Allah sebagai suatu kegiatan yang sia-sia dan membuang waktu percuma. Betulkah demikian ..???

Kalau duduk berdiam sambil menyebut nama Allah merupakan kegiatan yang sia–sia tentu Allah tidak akan memerintahkan kita untuk melakukannya. Namun dalam Al Qur’an banyak dijumpai ayat yang memerintahkan kita untuk menyeru, dan menyebut nama Allah sebanyak banyaknya baik dikala berdiri, duduk maupun berbaring.


41- Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Al Ahzab 41)


25- Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
26- Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (Al Ahzab 25-26)




110- Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (Al Israak 110)


Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu……(Al Baqarah 200)

Banyak ayat Qur’an yang menyuruh kita untuk berzikir dengan menyebut nama ALLAH sebanyak banyaknya. Namun sedikit sekali diantara umat Islam yang menyadari hal ini. Tidak banyak diantara umat Islam yang dapat dan mampu menyediakan waktu untuk melakukan ibadah zikir tersebut secara rutin setiap hari. Kesibukan duniawi telah melalaikan manusia dari berzikir mengingat Allah. Sebagian besar umat Islam sudah merasa cukup mengingat Allah hanya dengan mengerjakan solat wajib 5 waktu sehari semalam.

Waktu yang digalakkan untuk melakukan zikir adalah setelah mengerjakan solat lima waktu, di waktu pagi dan petang hari atau diwaktu malam hari. Melakukan zikir dengan mengucapkan kalimat Asma’ulhusna dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan lisan dan didalam hati :

1. Zikir dengan lisan

Zikir dengan lisan dapat dilakukan secara berjama’ah atau seorang diri. Zikir berjama’ah biasanya dilakukan dalam rangka pembelajaran, agar mudah menghafal kalimat zikir tersebut. Untuk kekhusukan dan manfaat yang lebih banyak sebaiknya dilakukan seorang diri. Duduk bersila, atau duduk iftirosh baca kalimat Asma’ulhusna perlahan lahan dengan berbisik sebanyak 33 x atau gandaan dari 33 boleh 3 x 33 atau 5×33 …dst diutamakan jumlahnya ganjil. Perkiraan boleh dilakukan dengan biji tasbih atau menggunakan jari tangan.

Ketika membaca kalimat Asma’ulhusna hati dan fikiran difokuskan pada kalimat yang dibaca. Misalnya lisan nmembaca “Yaa…Rahman..” fikiran menterjemahkan ” wahai yang maha pengasih” hati dan perasaan merasakan kasih sayang-Nya yang tak terhingga. Pengulangan kalimat Asma’ulhusna yang terus menerus dalam jumlah yang banyak akan menhunjam kedalam hati. Menimbulkan perasaan rindu dan kedekatan yang mendalam pada Allah SWT. Insya Allah Dia akan hadir didalam hati kita masing masing sesuai dengan sifat yang terkandung dalam Asma’ulhusna yang kita baca.

2. Zikir dalam hati (Qolbu)

Jika sudah lancar dengan lisan, mulailah melatih diri untuk berzikir didalam hati. Mulut diam , fikiran dan hati membaca dan merasakan kalimat Asma’ulhusna. Kegiatan ini boleh kita lakukan sambil duduk, berbaring atau berjalan. Jika dilakukan sambil duduk perkiraan boleh dilakukan seperti pada zikir lisan diatas, jika dilakukan sambil berjalan atau melakukan kegiatan lainnya tidak perlu dilakukan perkiraan, tapi bacalah sebanyak banyaknya. Pelaksanaan zikir secara siir (didalam hati) ini merujuk pada firman allah dalam surat Al A’raaf ayat 205:


Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu , termasuk orang-orang yang lalai. (Al A’raaf 205)


Manfaat Zikir Asma’ Ul Husna

Dalam Al-Qur’an Allah banyak sekali menggalakkan kita untuk selalu berzikir dengan menyebut nama-Nya yang tercantum dalam Asma’ulhusna sebanyak banyaknya. Allah tentu tidak akan menggalakkan sesuatu yang sia sia kepada kita. Banyak hikmah dan manfaat yang tersembunyi dibalik pelaksanaan “Dzikir Asma’ulhusna ” ini.

Kita manusia ini sebenarnya adalah mahluk Ruh yang abadi. Kita sebagai mahluk Ruh telah diciptakan jauh sebelum tubuh dan jasad kita terbentuk. Allah meniupkan Ruh kita kedalam jazad ketika umur 120 hari didalam kandungan, kemudian kita lahir kedunia sebagai seorang bayi yang lemah, tumbuh menjadi remaja, dewasa, dan tua. Kemudian setelah datang kematian Ruh kita dipisahkan kembali dari jasad. Selanjutnya Ruh meneruskan perjalannya di alam barzakh, kemudian pada hari berbangkit dipertemukan kembali dengan jasad yang baru. Dengan jasad yang baru, kita dikumpulkan di padang Mahsyar menghadapi hari berhisab, untuk mempertanggung jawabkan semua amal perbuatan kita selama hidup didunia.

Sejak bersatu dengan jasad didalam kandungan kemudian lahir kedunia , Ruh akan menempuh perjalanan yang panjang penuh rintangan dan kesusahan. Menempuh kehidupan dunia, alam barzakh (kubur), padang Mahsyar, hari berhisab, lembah Neraka, seterusnya tetap tinggal di Neraka atau berhasil melepas diri menuju taman Syurga. Selama hidup didunia tubuh kita memerlukan makan dan minum untuk tumbesaran dan tetap bertahan hidup. Ruh juga perlu makan dan minum untuk tetap tumbuh dan bertahan hidup, apalagi masa(waktu) yang harus ditempuh Ruh jauh lebih lama dan panjang daripada masa yang ditempuh oleh jasad. Hanya saja makanan dan minuman Ruh tidak sama dengan makanan jasad. Kita sudah kenal makanan yang lezat untuk jasad kita, Ruh tidak memerlukan makanan seperti itu, Makan dan minuman Ruh adalah ayat Qur’an, dan kalimat dzikir Asma’ulhusna. Saat berzikir dengan Asma’ulhusna dan membaca Qur’an adalah saat memberi makan Ruh kita. Ruh yang cukup mendapat makanan zikir Asma’ulhusna dan ayat Qur’an akan bertahan hidup abadi sepanjang masa. Ia akan melalui tahap demi tahap kehidupan dengan mudah tanpa kesusahan , karena ia memiliki kekuatan energy Ilahi yang didapat dari makanan kalimat zikir dan ayat Qur’an yang dibacanya.

Ruh yang tidak mendapat makanan cukup dari kalimat dzikir dan Al-Qur’an akan menderita dalam perjalanan hidup didunia, apalagi dialam barzakh dan hari berbangkit kelak. Ia akan berada dalam penderitaan yang kekal dan abadi selama lamanya didunia maupun diakhirat. Kalimat Zikir Asma’ulhusna yang dibaca berulang ulang dengan khusuk akan merasuk kedalam relung jiwa dan Ruh, memberi kekuatan dan stamina yang Prima pada Ruh kita. Sifat Allah yang terkandung dalam kalimat Asma’ulhusna akan meresap kedalam setiap relung jiwa dan Ruh kita memberikan energy Ilahi yang dahsyat. Dengan energy Ilahi yang dimiliki Ruh mampu mengatasi semua halangan yang dihadapi dalam perjalan panjang yang dilaluinya. Insya Allah ia akan datang dihadapan Allah kelak dihari berbangkit dengan wajah berseri penuh kemuliaan.

Energy Ilahi yang memancar dari Ruh yang banyak berzikir mengingat Allah, dihari kiamat akan terlihat berupa cahaya terang yang menyelimuti sekujur tubuh orang yang ber-Iman, sebagaimana disebutkan dalam surat Al Hadid ayat 12 :


12- (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak.

Ruh yang tidak cukup mendapat makanan dari kalimat zikir Asma’ulhusna atau bacaan ayat qur’an, berada dalam keadaan lemah kurang gizi, didera berbagai penyakit qolbu.Ia tidak memiliki kekuatan yang cukup menghadapi berbagai problem dan masalah yang datang menghadang dalam perjalanan hidupnya.

Didunia ia didera berbagai penderitaan batin, seperti stress berpanjangan, takut, cemas, khuatir, dendam, kecewa, putus harapan, rendah diri, terhina, merasa dipencilkan dan lain sebagainya. Setelah datang kematian kelak, ia tidak memiliki persiapan yang memadai untuk hidup dialam barzakh, karena selama ini fikirannya hanya fokus pada kehidupan dunia yang juga tidak dapat dinikmati sepenuhnya karena penyakit batin yang diderita. Dialam barzakh ia meronta-ronta dan sengsara, dihari berbangkit ia akan datang dengan muka yang hitam legam, dan akhirnya ia akan terpuruk dilembah Neraka , kekal abadi tidak pernah dapat keluar dari dalamnya sebagaimana disebutkan dalam surat Az Zumar ayat 60.

Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri? (Az Zumar 60)

Agar jiwa atau Ruh tetap kuat dan prima setiap saat dalam kehidupan didunia maupun akhirat sediakanlah waktu yang cukup setiap hari untuk melakukan Zikir Asma’ulhusna. Jiwa dan Ruh yang kuat dan kekar dapat mengatasi berbagai masalah dan problem hidup dengan mudah, ia akan bebas dari berbagai penyakit jiwa seperti kecewa, sedih, stress berpanjangan dan lain sebagainya. Zikir Asma’ulhusna dapat dilakukan setelah selesai solat wajib, solat sunat, waktu pagi dan petang hari, atau pada sebagian malam. Sebagai contoh dapat kita lakukan kegiatan sebagai berikut :

Setelah selesai solat baca istighfar 33 x, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x dan Allahuakbar 33x kemudian baru dilanjutkan dengan membaca Asma’ulhusna yang sudah hafal masing masing sebanyak 33 x pula. Misalnya “Yaa Rahman 33x…… yaa Rahiim 33 x….. Malik 33x….. yaa Quddus 33x…… dst. Kegiatan ini boleh juga dilakukan dipetang hari menjelang solat maghrib, setelah solat maghrib menjelang isya atau pada malam hari sebagai selingan solat tahajud, atau sesudah solat subuh.

Jika anda memiliki hajat tertentu, maka disarankan anda membaca kalimat Asma’ulhusna fokus pada satu kalimat saja, dengan jumlah bacaan merupakan gandaan ganjil dari 33 misalnya 33×3, 33×5 atau 33 x 7 demikian seterusnya. Misalnya anda sedang mengalami masalah kewangan, anda dapat mohon dibukakan pintu Rezeki dengan banyak membaca ” Yaa Razzak (Wahai Yang Memberi Rezeki)……. Yaa Fattah (Yang Membuka Pintu Rahmat)…… Yaa Mughnii (Yang Memberi Kekayaan)…… Yaa Ghoniyy (Yang Maha Kaya)… dst. Tentu saja anda tidak cukup hanya duduk diam sambil membaca kalimat ini saja, tapi anda harus iringi dengan berusaha atau berniaga. Insya Allah Dia akan mengabulkan hajat dan keperluan anda, karena Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Bagi anda yang sudah lanjut usia dan tidak begitu memerlukan keperluan hidup dunia lagi maka zikir Asma’ulhusna amat membantu anda dalam rangka mempersiapkan diri menyambut kehidupan baru dialam barzakh dan dihari berbangkit kelak. Kalimat zikir Asma’ulhusna akan memberi energi dan kekuatan Ilahi pada Ruh anda untuk menghadapi saat sakratul maut dan berbagai kesulitan dan rintangan yang harus dihadapi dialam barzakh dan kehidupan akhirat kelak. Isilah waktu luang anda dengan membaca kalimat zikir Asma’ulhusna sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan sesudah mati yang pasti datang kelak, dan waktunya terus semakin dekat dari hari kehari.

Firman Allah dalam surat al Hasyr ayat 18 mengingatkan kita akan hal ini:


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr 18)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.