AKADEMI SILAT SENI GERAK MAKRIFAT (ILMU KEBATINAN)

AKADEMI SILAT SENI GERAK MAKRIFAT


ILMU PERSILATAN DAN PERUBATAN (KEROHANIAN) WARISAN SYEIKH PENDITA MAHAGURU ADI PUTRA, SUNAN KALIJAGA DAN TOKKU PALOH

ILMU KEROHANIAN DALAM KATEGORI ILMU GHAIB ( SILAT BATIN SUNAN KALIJAGA@GERAK FAQIR) & ILMU SYAHADAH (SYAHADAT TOKKU PALOH@TITIK 9)

Tuesday, December 13, 2011

FUTUH AL-GHAIB - KEBENARAN PARA WALIY


AJARAN KETUJUHPULUH TIGA


Kadang-kadang Allah memberitahukan kepada wali-Nya tentang kesalahan orang lain, baik berupa perkataan, maupun perbuatan, atau pun pikiran dan sekali pun niat orang itu. Oleh karena itu, Allah memasukkan ke dalam hati wali-Nya itu perasaan ingin mempertahankan keagungan dan kedaulatan Tuhan, Nabi dan agamanya. Api amarah lahir dan batin mereka semakin membara dengan perasaan ingin membela Tuhan, Nabi dan agamanya.

Bagaimana kesenangan akan dapat dirasakan, jika penyakit masih berada di dalam zhahir dan batin ? Bagaimana tauhid akan dapat dicapai, jika masih terdapat kecenderungan untuk mempersekutukan Allah yang dapat membawa seseorang kepada kekufuran dan menjauhkannya dariAllah?Bukankah ini adalah sikap yang dimiliki oleh musuh, yaitu iblis yang dilaknat oleh Allah dan sikap yang dimiliki oleh orang-orang munafik yang akan dicampakkan kedalam api neraka yang paling bawah dan kekal di dalamnya ?

Oleh karena itu, Allah memberikan penerangan melalui lisan para wali-Nya tentang kepalsuan mereka dan tentang kejahatan perbuatan mereka serta betapa bohongnya kata-kata mereka yang menyatakan bahwa mereka mempunyai peringkat kerohanian orang-orang yang benar (shiddiqin), bahwa mereka hendak melawan orang-orang yang fana’ dalam takdir Allah dan bahwa mereka adalah objek terakhir bagi Allah.

Para wali Allah ini melakukan yang demikian itu adalah karena ingin memelihara keagungan Allah Yang Maha Besar, ingin menyalahkan orang-orang yang berbuat bohong itu sebagai nasehat bagi mereka, ingin menunjukkan kekuasaan Allah Yang Maha Gagah dan ingin menunjukkan kemurkaan Allah kepada mereka yang mendustakan kebenaran para wali Allah itu. Dengan demikian, wali itu dituduh memfitnah orang yang bersangkutan. Wali itu ditanya, "Adakah wali itu dibenarkan memfitnah seseorang, padahal ia dilarang berbuat demikian ? Bolehkah ia berbicara tentang seseorang, baik yang hadir maupun yang ghaib, dan tentang sesuatu yang tidak diketahui oleh orang banyak ?"Sebenarnya, perlakuan para wali yang demikian itu termasuk dalam maksud firman Allah,

"Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar darimanfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir." (QS 2:219)


Pada lahirnya, kritik terhadap wali itu menunjukkan ketidak patuhan seseorang, tetapi pada hakekatnya menimbulkan kemurkaan Allah. Orang yang membantah kebenaran para wali itu ialah orang yang bingung dan susah. Karenanya, mereka itu tidak boleh dibantah, tetapi sebaliknya hendaklah mereka itu didiamkan dahulu, pikirkan dahulu dan cari kebenarannya di dalam syari’at. Perbuatan Allah dan wali-Nya yang mengeluarkan kata-kata tajam yang mengungkap kepalsuan orang-orang yang berbohong itu jangan dibantah. Jika seseorang tidak membantah mereka, maka hal itu adalah lebih baik baginya, tidak akan timbul kejahatan di dalam hatinyadan itu dipandang sebagaitobatnya dan kembalinya dari lembah kejahilan dan kesesatan.

Kata-kata wali Allah itu merupakan suatu serangan terhadap orang-orang yang berbuat bohong dan juga merupakan suatu kebaikan atau faidah bagi orang-orang yang sombong, yang hampir binasa akibat kesombongan dan keingkarannya kepada Allah. Sesungguhnya Allah membimbing siapa saja yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus dan benar.

SYEIKH ABDUL QODIR AL-JILANI

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.