BANGSA AL-BAN AL-JAN, POTRET
PERADABAN BANGSA LAMPAU SEBELUM SPECIES MANUSIA,
ASAL USUL IBLIS,PERBEDAAN IBLIS,SYETAN,JIN
DAN MANUSIA,
Sebuah
rangkuman penuh hikmah, kaya akan khazanah ilmu pengetahuan-Nya yang menandakan
akan Kemaha Besaran-Nya. Maka hanya bagi manusia yang berakallah yang dapat
mampu menangkap signal signal ke-Agungan-Nya di alam sekitarnya. (QS.3.Ali
‘imran:190).
Alam
semesta ini sudah sangat tua usianya,jagad raya ini,langit, galaxy,
bintang-bintang dan planet termasuk bumi ada sejak diciptakan oleh-Nya,menyusul
terjadinya peristiwa “Ledakan besar” / Big Bang sekitar 13.7 milyar tahun lalu.
Topik tertua dalam sejarah manusia adalah darimana kita berasal, banyak
pandangan yang berbeda dikemukakan mulai dari filsuf, penyair hingga
matematikawan dan fisikawan, sejumlah besar ilmuwa percaya bahwa alam semesta
tempat kita berpijak telah mengalami satu kali big bang. Sekitar 13,7 miliar
tahun lampau, alam semesta lahir, kemudian sekitar 5 miliar tahun silam,
lahirlah tata surya, dan secara bertahap berevolusi menjadi delapan planet
seperti yang kita saksikan sekarang. ( Epochtimes report, 17 September 2014
).
Dengan
demikian sampailah pada suatu kesepakatan pemahaman,bahwa sebelum peristiwa big
bang (tercipta alam semesta),tentu kita selaras dengan pengetahuan modern kini
,dari hasil temuan riset para ilmuwan yang dengan teori “awan gas”
mengungkapkan bahwa alam semesta sebelumnya masih terpadu (menjadi satu). Maka
bukankah 1400 tahun silam,Tuhan telah menyiratkan pengetahuan tersebut dalam
Al-Qur’an?
Berbagai surah dalam Al-Qur’an yang menegaskan tentang ilmu pengetahuan, asal
muasal, keberadaan dan kelahiran jagat raya / universal, yakni :
Pada Al-Qur’an Surah : 21. Al Anbiyaa':30)
ثُمَّ
اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِوَهِيَدُخَانٌ
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan
langit dan langit itu masih merupakan asap(gas)….”.(QS. 41. Fushshilat :11)
Alam semesta sebelumnya masih terpadu
(menjadi satu),
أَنَّٱلسَّمَـٰوَ تِوَ وَٱلۡأَرۡضَڪَانَتَا
“Kemudian Dia menuju kepada
penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap(gas)….”.(QS. 41.
Fushshilat :11)
Juga renungi pada ayat ayat berikut : (QS.7. Al A’raaf:54) , (QS.10. Yunus:3)
, (QS. 11. Huud:7) , (QS. 25. Al Furqaan:59) , (QS.50. Qaaf:38) , (QS.57. Al
Hadiid:4).
Pada
masa itu belum tercipta susunan kehidupan alam semesta secara rumit, apalagi
keberadaan makhluk Jin dan manusia, yang baru diadakan setelah kurun masa yang
amat jauh di milyaran tahun ke depannya, maka ketika pada awal kelahiran
semesta yakni pasca peristiwa big bang, yang dengan peristiwa besar itu
menjadikan terbentuknya sistem tata surya semesta (Gugusan
planet,bintang,galaxy dan bumi), barulah Tuhan berkehendak mengadakan cikal
bakal kehidupan makhluk. Maka mula mula Dia terlebih dahulu mengisi cikal bakal
kehidupan ini dengan menciptakan binatang (microba) dan tumbuhan (parasit) dari
air. (QS. 24. An Nuur:45) , (QS. 21. Al Anbiyaa':30) , (QS. 31. Luqman:10)

Itu
pengetahuan cikal bakal kehidupan makhluk alam semesta pasca big bang. Lantas
bagaimana keadaan alam sebelum semua itu? Apa bentuk alam ketika itu? Ada
peristiwa apa saja sebelum itu? Maka pertanyaan pertanyaan yang terngiang dalam
benak kitapun hadir. Dan secara bijaksana pertanyaan pertanyaan yang demikian
tidaklah menjadikan “pamali” untuk dikemukakan serta tidaklah harus digiring ke
arah pemikiran yang diharamkan. Sebab sesungguhnya Tuhan memberikan keleluasaan
dan peluang bagi hamba-Nya untuk selalu menggali,mendalami,menenggelami dan
mentadzaburi samudera ilmu-Nya seluas luasnya. Maka itulah hikmah Al-Qur’an
diturunkan. Maka hanya bagi hamba hamba-Nya tertentu yang mampu memahami akan
semua ini.
Setelah
sekian lama menelusuri pengetahuan pengetahuan akan rahasia keMaha
Besaran-Nya,berikut sedikit pengetahuan tentang tahapan penciptaan makhluk
serta kehidupannya yang bersumber dari pengetahuan para alim ulama shalaf yang
hidupnya penuh dengan tirakat dan ketawadu’an,namun dianugerahi pandangan
keruhanian yang tajam.
URUTAN
PENCIPTAAN MAKHLUK DAN KEHIDUPANNYA :
1.Pertama
diciptakan Tuhan adalah cahaya Al-Haq
(para alim ulama shalaf menafsirkannya sebagai Nur Muhammad), pada suatu zaman
yang tak dapat dsebut-sebut.
هَلۡ
أَتَىٰ عَلَى ٱلۡإِنسَـٰنِ حِينٌ۬ مِّنَ ٱلدَّهۡرِ لَمۡ يَكُن شَيۡـًٔ۬ا
مَّذۡكُورًا
“Bukankah
telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum
merupakan sesuatu yang dapat disebut-sebut?”
“Bukankah telah datang atas manusia
satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat
disebut-sebut?” (QS.76. Al Insaan:1).
Makna
ayat ini bermulti ganda. Disamping bertafsir masa depan tentang proses kejadian
perkembang biakan manusia secara biologis,juga menyiratkan akan peristiwa
lampau pada zaman penciptaan Adam,dimana setelah Adam ditiupkan
Ar-Ruh-Nya,kemudian Allah Ta’ala membekali pengetahuan pada Adam tentang
keadaan masa lampau hingga Adam mampu menyebutkan “nama nama benda”
(pengetahuan kejadian penciptaan,benda dan kehidupan pada masa lampau) kepada
para Malaikat ketika itu,sedangkan para Malaikat sendiri tidak mengetahui. Hal
ini tersiratkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah:31-33.
2.Berikutnya,Tuhan
menciptakan Al-Arsiy’
( Singgasana kekuasaan-Nya).
3.Berikutnya
Tuhan menciptakan Malaikat
dari hasil spectrum Cahaya Muhammad, yang kemudian Para Malaikat itu segera
menjunjung tinggi Arsiy’ dan berkeliling mengelilingi “Cahaya Muhammad” yang
berada dipusat Arsiy’ tersebut seraya bertasbih memuji keagungan-Nya selama 70
ribu tahun.
“Dan
Malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan
orang Malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”. (QS. 69.
Al-Haaqqah:17)
SEBELUM DICIPTAKAN SPECIES
MANUSIA,TUHAN TERLEBIH DAHULU MENCIPTAKAN BANGSA MALAIKAT KEMUDIAN BANGSA JIN :
Setelah
jutaan tahun sejak terjadinya peristiwa “Ledakan besar” / Big Bang,barulah
Tuhan berkehendak menciptakan makhluk untuk menghuni alam alam semesta dan
dunia / bumi.
Maka pada kurun lampau sebelumnya para Malaikat telah ditakdirkan sebagai
penghuni langit tinggi dikerjaan syorga-Nya (alam Malakut), sedangkan yang
mendiami alam dunia pada alam Mulk, (langit terdekat dan bumi) adalah dari
bangsa Jin.
PENCIPTAAN
JIN :
Mereka diciptakan untuk melaksanakan ibadah kepada Tuhan dan melaksanakan amal
laku perbuatan yang telah di perintahkan oleh-Nya. Dalam unsur penciptaan
Jin,maka disamping dianugerahi ‘aqal,Tuhan juga menyematkan 2 (dua) unsur nafs
pengilhaman,yakni Nafs ketaatan dan Nafs kefasikan ke dalam jiwa Jin.
Nafs “KEFASIKAN (EGO)” ini berformat Az-ZULMUN (sifat kegelapan
materialistik).
Mengapa?
DIKARENAKAN SEBAB BAHWA,KEKUASAAN DAN KEHENDAK TUHAN DALAM MENCIPTAKAN MAKHLUK
JIN INI DISIFATI OLEH ASMA’-AF’AL DAN SHIFAT-NYA
(Silahkan pelajari Asma’ul
Husna) :
Maka
hakekat “Nafs Az-ZULMUN” akan diaplikasikan dalam bentuk “NAFS SYETANI”.
Syetan berasal dari kata Sayatin, yang bermakna: cenderung kearah menyimpang /
berlawanan menjauhi nafs petunjuk, dan nafs Az-Zulmun merupakan pengejawantahan
dari Kehendak Dzat-NYA Yang Maha Mutlak memberi Cahaya Petunjuk-Nya
(Al-Hadiy),dan sekaligus Dia yang bersifat “Yang Maha Menyesatkan”
(Al-Mudhil),yang secara rahasia berjalan bagai arus bolak balik circuit
listrik,ganti berganti dalam menunjuki jalan lurus-Nya dan menghadirkan pilihan
jalan kesesatan. (termasuk kedepannya nanti pada proses penciptaan manusia).
فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُۖ
(QS.35.Al-Fathir:8)
Maka,lorong
jalan lurus-Nya dan lorong kesesatan terkoneksi melalui wahana pengilhaman didalam
jiwa diri Jin dan Manusia, sehingga terdapat peluang mau memilih jalan
kefasikan atau jalan ketaqwaan.
فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا
وَتَقۡوَٮٰهَا
(QS.91.As-Syam:8)
Sepertinya
untuk pertama kalinya Tuhan menyematkan 2 (dua) Nafs ini pada penciptaan makhluknya
yakni pada Jin,karena sebelumnya 2 (dua) nafs ini disematkan oleh Tuhan secara
terpisah pada penciptaan makhluk sebelumnya yakni pada Malaikat dan kemudian
pada Hewan/binatang.
Jika Malaikat diciptakan hanya dengan Nafs Cahaya Ketaatan-Nya(Al-Hadiy) ,yang
merupakan manifestasi dari Dzat-Nya yang AL-HADIY,tanpa disematkan Nafs
Syetani. (begitulah mengapa Malaikat itu bersifat Tunduk,patuh tanpa
reserve).Maka lain halnya pada penciptaan Hewan,Tuhan hanya menyematkan Nafs
Zulmun (Insting keliaran/kebuasan). (begitulah mengapa hewan itu bersifat
buas,asal seruduk,asal hajar).
BERIKUT RIWAYAT JIN :
Pada
masa zaman milyaran tahun lalu,sebelum ada manusia namun langit dan bumi telah
tecipta dan telah dihuni makhluk tertua yakni parasit dan tumbuhan serta binatang.Maka
Tuhan memulai menciptakan makhluk dari species Jin.
Jika dikonversikan pada temuan saintis,sepertinya itu terjadi pada masa zaman
Arkhaikum (Azhoikum) 2.5 milyard tahun lalu hingga zaman
Paleozoikum-Mesozoikum-Neozoikum yakni pada masa-masa awal adanya kehidupan
dibumi dari jenis binatang,tumbuhan termasuk bangsa Jin ini.

1.Bangsa
AL-BINN :
Jin pertama diriwayatkan bernama Al-Binn ini diciptakan dari unsur gabungan
Kilat (Al-Birquw) dan angin,(asap/mega).
Jika Malaikat tidak berkehidupan seperti manusia,maka Jin ini berkehidupan
layaknya seperti manusia,(Tapi bukan species manusia),dan mereka berbagai
rupa,ada laki-laki ada perempuan,melakukan perkawinan,mempunyai anak
keturunan,memakan makanan untuk survive dan berkembang biak serta ada kematian
diantara mereka.Mereka rata-rata memiliki umur yang panjang beratus-ratus tahun
dengan populasinya yang sangat cepat,maka lama kelamaan bumi menjadi sesak dan
sempit oleh makhluk Jin itu.
Pada awal-awal peradabannya,mereka sangat taat beribadah kepada Tuhannya.namun
lama kelamaan karena persaingan hidup mereka saling dengki dan timbul
persengketaan,terjadi rusuh,saling bertumpah darah,bunuh membunuh dan terjadi
peperangan sehingga membuat keadaan dibumi tidak aman.Kemudian Alloh mengazab
jin-Jin yang telah ingkar itu dengan didatangkannya badai angin berapi yang
sangat dahsyat yg menyapu dan membinasakan mereka,Sebagian mereka melarikan
diri ke goa-goa dataran tinggi dan ke gunung gunung. Kemudian Tuhan
mendatangkan balatentara dari makhluk jin lain penguasa lautan yang bernama
AL-BANN untuk menyerang Jin bangsa Al-Binn tersebut yg masih tersisa,Dan bangsa
Alban berbondong bondong menyerbu daratan dan memeranginya dan bangsa Al-Binn
pun kalah dihabisi tanpa sisa.
Dalam satu riwayat , diantara keturunan jin bangsa Al-Binn yang selama
kehidupannya menjalankan ibadah dan bertaqwa kepada Allah selama ribuan tahun
di bumi . Kemudian setelah itu atas permohonannya kepada Allah maka mereka
golongan Jin-jin yang beriman itu dipindahkan ia ke langit pertama sebagai
kenaikan pangkat derajat keruhaniannya.
Maka dilangit pertama ini ia beribadat hingga 1000 tahun . Kemudian pindah lagi
ke langit yang kedua, dilangit kedua ini ia beribadat sampai 1000 tahun dan
seterusnya sampai kelangit yang ketujuh . jadi jumlah masanya ia beribadat dari
mulai bumi sampai ke langit yang ketujuh ialah 8000 tahun .
Maka atas berkah rahmat dan karunia Tuhan ,golongan dari bangsa Al-Binn yang
bertaqwa ini dinaikkan pangkatnya mendapat kehormatan mencapai posisi
puncak/maqam “Al-Muqorrobuun” (Yang didekatkan), itulah derajat yang paling
tinggi di sisi Allah .
Derajat mulia yang setara dengan golongan Malaikat . Bahkan dari golongan
bangsa-bangsa Jin generasi berikutnya,yang bertaqwa dan yang telah mencapai
maqam “Al- Muqorrobuun” dari sisi Allah,dikemudian hari ia diangkat menjadi
Imam ibadat dan pemimpin-pemimpin batalyon para Malaikat-malaikat yang berada
di langit.Itulah yg disebut sebagai makhluk diluar Malaikat tetapi berderajat
Malaikat,termasuk bagi insan manusia yang selalu taat dan taqwa kpd
Tuhannya,maka akan dapat mencapai posisi yg mulia ini.

2.BANGSA AL-BANN :
Setelah sisa-sisa Jin bangsa Al-Binn yang durhaka dan kafir dimusnahkan,maka
kemudian Jin bangsa Al-bann yang tadinya penguasa lautan raya ini menggantikan
kekuasaan bangsa Al-Binn di muka bumi.Sama dengan Jin sebelumnya,maka bangsa
Al-bann ini jg berkehidupan layaknya seperti manusia,berbagai rupa,ada
laki-laki ada perempuan,butuh kawin,punya anak butuh makan dan berkembang biak.
Memiliki umur yang panjang beratus-ratus tahun,populasinya juga sangat
cepat,maka lama kelamaan bumi menjadi sesak dan sempit oleh makhluk Jin itu.
Pada awal-awal masa kemenangannya berperang dan memusnahkan bangsa
Al-Binn,mereka hidup sangat taat beribadah kepada Tuhannya.namun lama kelamaan
karena persaingan hidup mereka sangat rakus dan saling dengki dan timbul
persengketaan diantara mereka.Terjadi rusuh,saling bertumpah darah,bunuh
membunuh dan terjadi peperangan sehingga membuat keadaan dibumi kacau kembali.Kemudian
bumi mengadu kepada Alloh bhw ia keberatan tanahnya selalu dikotori dengan
pertumpahan darah makhluk-Nya dan selalu membuat kerusakan.
Maka kemudian Alloh mendatangkan makhluk Jin lain bernama AL-JANN yg tercipta
dari bahan api,dan kemudian memerangi Jin Al-bann tsb hingga Bangsa Alban kalah
dan musnah.
(Sama dengan riwayat sebelumnya,diantara keturunan jin bangsa Al-Bann yang
selama kehidupannya menjalankan ibadah dan bertaqwa kepada Allah selama ribuan
tahun di bumi . Maka mereka golongan Jin-jin yang beriman itu dipindahkan ke
langit pertama sebagai kenaikan pangkat derajat keruhaniannya,kemudian pindah
lagi ke langit yang kedua,dan seterusnya hingga kelangit yang tujuh .Dan mereka
melaksanakan ibadat selama ribuan tahun tahun .Kemudian ,golongan dari bangsa
Al-Bann yg bertaqwa ini pun mendapat kehormatan mencapai posisi puncak/maqam
“Al-Muqorrobuun”(Yang didekatkan), itulah derajat yang paling tinggi di
sisi-Nya).

3.BANGSA
AL-JANN :
Setelah sisa-sisa Jin bangsa Al-Bann yang durhaka dan kafir ini dimusnahkan
oleh bangsa Al-Jann,Maka kemudian Alloh mendatangkan makhluk lain dari bangsa
Jin bernama AL-JANN yang tercipta dari bahan api,dan kemudian Al-jann menguasai
bumi untuk kesekian kali.Jin Aljan ini juga makhluk yang pada masa awalnya
selalu beribadah dan taat menyembah pada Alloh Ta’ala, yang juga berkehidupan
layaknya seperti manusia,berbagai rupa,ada laki-laki ada perempuan,butuh
kawin,punya anak butuh makan dan berkembang biak.Lama kelaman memenuhi bumi
daratan dan saling bersengketa saling bunuh membunuh hingga peperangan besar yg
membuat bumi kembali rusuh tidak aman terjadinya kerusakan dimuka bumi.Kembali
Al-jann kafir lagi terhadap Tuhannya,

4.BANGSA
NAHABIR DAN NAHAMIR.
Setelah seluruh bangsa-bangsa Jin yang menguasai bumi yang akhirnya selalu
berakhir durhaka pada Tuhannya,maka kali yang terakhir Dia menjadikan bangsa
Jin bernama Nahabir dan Nahamir untuk menguasai bumi menggantikan
Al-Jann.Riwayat dan nasibnya sama dengan makhluk-makhluk bangsa Jin sebelumnya
yakni ,Selalu berakhir dengan kesesatan dan kedurhakaan.Maka kali ini Tuhan
membinasakan generasi AL-JANN,NAHABIR DAN NAHAMIR dengan memerintahkan bala
tentara malaikat,hingga peradaban Al-jann, NAHABIR DAN NAHAMIR musnah dihabisi
malaikat.
(Sama dengan riwayat sebelumnya,diantara keturunan jin bangsa AL-JANN,NAHABIR
DAN NAHAMIR yang selama kehidupannya menjalankan ibadah dan bertaqwa kepada
Allah selama ribuan tahun di bumi . Maka mereka golongan Jin-jin yang beriman
itu dipindahkan ke langit pertama sebagai kenaikan pangkat derajat
keruhaniannya,kemudian pindah lagi ke langit yang kedua,dan seterusnya hingga
kelangit yang tujuh .Dan mereka melaksanakan ibadat selama ribuan tahun tahun .
Kemudian ,golongan dari bangsa AL-JANN,NAHABIR DAN NAHAMIR yang bertaqwa ini
pun mendapat kehormatan mencapai posisi puncak/maqam “Al-Muqorrobuun”(Yang
didekatkan), itulah derajat yang paling tinggi di sisi-Nya).
Pada akhirnya bumi kosong tak berpenghuni makhluk yang disematkan 2 (dua) unsur
Nafs itu,selama jutaan tahun,(disebut bumi mati/kosong dlm keadaan rusak porak
poranda bekas azab dari langit akibat kedurhakaan makhluk-makhluk penghuninya
masa silam)
Maka,pada masa stagnan itu,Tuhan berkehendak menghidupkan kembali bumi dari
matinya/kosongnya.
وَٱللَّهُ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَأَحۡيَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ
مَوۡتِہَآۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَسۡمَعُونَ
“Dan
Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi
sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)”. (QS.16. An
Nahl:65)
Ayat senada pada (QS. 30. Ar Ruum:24).
وَيُنَزِّلُ
مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَيُحۡىِۦ بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَآۚ إِنَّ فِى
ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَعۡقِلُونَ
“…….dan
Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah
matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang mempergunakan akalnya”.
Perhatikan
kalimat “Wayunazzilu minassyama’I ma’an fayuhyi bihil ardho ba’da mautihaa…”
Maka ayat-ayat ini bermulti tafsir/ganda,tidak hanya pada zaman sekarang ketika
terjadi kemarau,tetapi juga yang bermakna sebagai bumi yg pernah mati,artinya
tidak ada kehidupan diatasnya krn sesuatu bencana yg memusnahkan makhluk
diatasnya.
Maka keadaan bumi yang mati/kosong itu kemudian sampai pada masa zaman
Pleistosen sejak 6 jutaan tahun lalu hingga sekitar 1.808.000 tahun yang
lalu,(Zaman Dynosaur), see at:
http://sejarah10-jt.blogspot.com/2012/10/kehidupan-awal-masyarakat-di-kepulauan.html
MakaTuhan
menghidupkan bumi kembali sesudah matinya itu untuk dihuni species hewan
raksasa dan buas seperti species Dynosaurus,tersebut dsb.
Untuk kemudian menjelang diciptakannya Manusia pertama,sepertinya Tuhan telah
mempersiapkan alam dunia (bumi) sebagai hunian bagi Adam dan keturunannya,maka
kemudian bumi itu “dibersihkan” dari specis binatang buas.
Yakni dengan terjadinya hujan meteor yang menghanguskan daratan bumi dan
memusnahkan seluruh hewan-hewan besar dan buas tersebut karena Tuhan
berkehendak menciptakan makhluk species baru bernama “Al-Insan” atau
manusia,sang Khalifah baru di muka bumi dalam masa tak lama lagi.
ASAL
USUL IBLIS :
-Setelah
panggung kehidupan dunia yang telah dimainkan oleh para wayang-Nya
,(baca:makhluk-makhluk Jin bangsa Al-Binn , Al-Bann , Al-Jann , Nahabir dan
Nahamir tersebut berakhir dengan realitas sangat membuat kekecewaan dan
kemurkaan Sang Dalang (baca : Rabb Tuhan Sang Pencipta)
Maka suatu ketika di singgasana kerajaan keagungan-Nya,di markas besar Lauhul
Mahfuz Raya,Tuhan dengan segala kebesaran dan kekuasaan-Nya memanggil dan
mengumpulkan semua “punggawa,Hulubalang,abdi dalem dan para Penembahan
Senapati-Nya”,
(baca: Para Malaikat dan para hamba Al-Muqarrabbin,yakni para bangsa golongan
Jin Al-Binn , Al-Bann , Al-Jann , Nahabir dan Nahamir,yang telah mencapai
pangkat tertinggi sebagai “Para Komando” dari barisan-barisan Malaikat)
Dengan pandangan yang menembus tajam pada para abdi-Nya yang hadir dalam
keadaan sangat Khidmat dan hening,kemudian Allah Ta’ala berseru dengan
firman-Nya :
“Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan kembali makhluk penguasa (seorang khalifah) di muka bumi.”
Para
Malaikat terperangah dan penuh kekagetan,kemudian mereka berkata :
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
Alloh Ta’ala pun berfirman kembali,
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Transkrip rekaman ini terabadikan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah [2]: 30.
Kemudian,Tuhan
pun segera memerintahkan para Malaikat untuk segera memproses penciptaan
makhluk baru jenis Manusia yang prothotype nya dari bahan tanah liat (Thin dari
tanah Thurab),selanjutnya kisah insyaAlloh para sahabat sudah paham semua,tak
perlu diurai kembali.
Saat proses penciptaan,demikian pula Tuhan menyematkan 2 (dua) unsur Nafs
,yakni Nafs Kefasikan dan Nafs Ketaqwaan,sama seperti saat penciptaan bangsa
Jin dahulu.Setelah proses sempurna,dan ditiupkannyalah Ruh,maka terciptalah
Adam dengan bentuk yg rupawan.Pada moment berikutnya,Tuhan memerintahkan para Malaikat
untuk sujud pada Adam sebagai penghormatan.
Maka sontak seluruh barisan para Malaikat yg berjumlah beribu-ribu itu runduk
sujud penuh khidmat dihadapan Adam diiringi gemuruh yang menggema ke seluruh
penjuru singgasana Lauhul Mahfuz Raya.
Namun ada pemandangan aneh,yakni justru pada barisan pemimpin para Komando
Malaikat itu sendiri yang tidak melakukan sujud dihadapan Adam,bahkan mereka
masih dalam posisi berdiri menengok barisan ke belakangnya dengan pandangan
“melongo”,menyaksikan anak buahnya semua dari golongan asli Malaikat yang dalam
posisi telah runduk rendah ke tanah sejajar dengan kakinya.
Para Komando Malaikat itu adalah golongan Al-Muqarrabin yang diketuai oleh
IZZAZIL,(yang riwayatnya berasal dari bangsa Jin yang paling taat beribadah dahulu,seperti
telah diriwayatkan diatas).
Malaikat golongan Al-Muqarrabin yang tidak sujud ini justru berpikir karena
tingkat ketaqwaannya selama ini terpatri hanya tunduk kepada penyembahan
terhadap Tuhannya saja,tidak menyembah tuhan yang lain selain Allah Ta’ala.
Saat itulah nafs kefasikannya dominan meliputi qalbu mereka sehingga menjadikan
nafs syetani yang ada didalam qulb mereka menjelma. Kemudian nafs syetani
tersebut diaplikasikan dalam bentuk syetan “was was”,(QS.114.An-Naas:4-6),yang
mulai bekerja dengan cara yang sangat halus, yakni dengan melambungkan alam
pikir bahwa perkara ini adalah dianggap sebagai cobaan, serta berpikir bahwa
Tuhan akan memuji tindakannya. (Cara kerja nafs syetani inilah yang juga
berlaku pada manusia).
Sehingga mereka tak menyadari bahwa di dalam qalbunya mulai tumbuh benih-benih
ujub,yakni sifat “meras merasa dan merasa bahwa tingkatan maqamnya lebih mulia
dari Adam yang hanya diciptakan dari bahan tanah liat…”
Disitulah letak kunci rahasianya “Nafs Kefasikan” yang tersemat didalam
qalbunya bekerja tanpa sadar.semakin lama semakin menari-nari riang menyumbat
jalur “Nafs Ketaqwaannya/Nafs Al-Muthmainnah”.
Sehingga signal-signal Hidayah/petunjuk yang harusnya dapat datang dari
pancaran Dzat-Nya yg Al-Hadiy menjadi mampat bahkan terputus.
Maka tak heran akhirnya yang keluar dari mulut Malaikat golongan Al-Muqarrabbin
ini adalah sebuah kalimat “PENOLAKAN”,
Yakni ketika Alloh Ta’ala menghardiknya :
“Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang
sujud itu?” (QS. 15. Al Hijr:32),
Malaikat
golongan Al-Muqarrabbin yang menolak sujud itu menjawab :
“Apakah
aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” (QS. 17. Al
Israa':61).
Maka
menyaksikan realitas itu,murkalah Tuhan dan sejak ketika itu malaikat
Al-Muqarrabbin ini mendapat predikat/cap sebagai “IBLIS”, (yang bermakna
putus/terlepas/tanggal dari kebaikan,kemuliaan dan maqam tertingginya), menjadi
sebagai “ABLASA”, yang bermakna putus/terlepas dari maqamnya/rahmat-Nya sebagai
Al-Muqarrabbin, karena “MEMBANGKANG PERINTAH-NYA” (QS.20. Thaahaa:116).
Baik,dengan
demikian kini sudah paham IBLIS itu siapa, maka kisah berikutnya sudah jelas
mereka diusir dari singgasana kerajaan-Nya dan dikutuk dibumi dengan membawa
dendam kesumat pada Adam dan seluruh anak keturunannya,dan akan menyesatkan
umat manusia semuanya.
Maka,demikianlah
Iblis dan anak keturunannya ini telah jatuh ke dalam kutukan sebagai makhluk
penyesat yang menguasai nafs nafs kefasikan yang ada didalam jiwa diri jin dan
manusia dengan mendalangi, mempelopori, memprovokatori dan membujuk (bisik
bisik) untuk mengajak melakukan perbuatan ingkar pada Tuhannya. Maka ketika
berhasil usahanya,menjadilah para pelakunya sebagai syetan dan perbuatannya
disebut laku perbuatan SYETAN. Maka jenis syetan itu adalah syetan Jin dan
syetan Manusia.
PERBEDAAN IBLIS , SYETAN , JIN DAN
MANUSIA :
Penjabarannya
sebagai berikut : :
1. IBLIS adalah julukan oknum pembangkang /otak pelaku keingkaran dari bangsa
Jin yang dahulu pernah mendapat kedudukan/karier puncak ketaqwaan sebagai
Al-Muqarrabien di sisi Allah Ta’ala.
Adapun Iblis terambil dari kata Al-Balas yang berarti orang yang
tidak mempunyai kebaikan sedikitpun (man la khaira ‘indah), atau terambil dari
kata Ablasa yang berarti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara).
2.
SYETAN adalah merupakan makhluk sifat yang
muncul /menjelma dari An-Nafs Az-Zulmun,yang berasal dari jiwa pengilhaman
kefasikan (Nafs Kefasikan).
Syetan dalam bahasa Arab berasal dari kata syathona yang berarti : “Ba’uda”
(jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran).
Kemudian kata syaithan ini digunakan untuk setiap mahluk berakal yang durhaka
dan membangkang dari jenis Jin dan Manusia.(kullu ‘aat wa mutamarrid).
Dilihat dari struktur kalimat, atau dalam tinjauan kaidah sharfiyah, setan
merupakan bentuk kalimat isim ‘alam (nama sesuatu). dia adalah laqab (gelar)
yang diberikan Allah kepada setiap mahluk yang berakal (jin dan manusia) yang
membangkang terhadap perintah Allah. Oleh karenanya penyebutan syaitan (setan)
dapat dikenakan kepada jin dan manusia.
Untuk memahami syetan, satu prinsip yang harus di pahami yakni :
Jin/iblis itu makhluk dan setan itu sifat. Karena setan itu sifat, maka dia
melekat pada makhluk dan bukan berdiri sendiri.Setan adalah sifat untuk
menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot,
suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya.Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
mengatakan :
الشيطان في لغة العرب يطلق على كل عاد متمرد
“Setan dalam bahasa Arab digunakan
untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan membangkang.” (Alamul Jinni
was Syayathin, Hal. 16).
Dinamakan setan, dari kata; syutun (Arab: شطون) yang artinya jauh. Karena setan
dijauhkan dari rahmat Allah. (Al-Mu’jam Al-Wasith, kata: الشيطان)
Karena setan itu sifat maka kata ini bisa melekat pada diri manusia dan jin.
Sebagaimana penjelasan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa ada setan dari golongan
jin dan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, setelah menjelaskan
sifat-sifat setan,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“(setan yang membisikkan itu) dari golongan jin dan mausia.” (QS. An-Nas:
6).
3.JIN adalah makhluk beraqal selain dari manusia yang berbahan
api,yang dapat berubah menjadi Syetan.
Secara bahasa Jin artinya : “Yang tersembunyi, terhalang, tertutup”. Disebut
jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata
manusia. Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu, disebut
janin (kata janin dan jin memiliki kata dasar yang sama yakni jann) karena ia
tidak dapat dilihat dengan mata. Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab
disebut dengan majnun (dari kata jann juga) karena akal sehatnya sudah tertutup
dan terhalang.
4.MANUSIA (Al-Insaan)
Adalah makhluk beraqal setelah Jin
yang berbahan tanah liat, yang juga dapat berubah menjadi Syetan.(untuk
membahas tentang manusia akan diulas kemudian tersendiri).
Namun manusia memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh Iblis,Jin bahkan
Malaikat dalam maqam tertentu.(riwayat tersendiri). Maka penjabaran filosofinya
adalah :
a. Iblis sudah tentu Syetan,namun tidak dapat menjadi manusia.
b. Sedangkan Jin dan Manusia dapat berubah menjadi Iblis dan Syetan.
(tak heran ketika manusia telah berubah menjadi syetan,justru
kejahatannya/sadisnya melebihi Iblis).
Reff :
-Al-Bann Al-Jann karya K.H. M. Syamsuddin – Kranggan – Jateng
-Al-Qur’an terjemah DEPAG RI
-Abah Sang Pencerah – Kota Tegal.
– http://www.erabaru.net/sains/astronomi/9856-kedalaman-alam-semesta-menjawab-asal-usul-kita
-http://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan_Dahsyat
-http://putrabungsu.pun.bz/adam-dan-hawa-serta-iblis-keluar-dari-sy.xhtml
-http://blog.re.or.id/beda-syetan-iblis-dan-jin.htm
-http://www.oocities.org/narkobar/TheConceptmain.htm
-http://koarhan.blogspot.com/2012/06/makhluk-yang-menguasai-bumi-sebelum.html
-http://mahatera.blogspot.com/2011/12/makhluk-apakah-yang-menghuni-bumi.html
-http://sejarah10-jt.blogspot.com/2012/10/kehidupan-awal-masyarakat-di-kepulauan.html
-http://beda-dunia.blogspot.com/2013/03/apakah-perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis.html
-Hayatul Hayawan al-Kubra” karangan Dumairi
-kitab “Akaamu-l-Marjan fi Ahkamil Jan” karangan Syibli
-http://islampos.com/beda-jin-setan-iblis-42757/
-Ensiklopedia saintis dan alam semesta.